Sayap Cinta yang Tak Pernah Patah


dakwatuna.com – Dingin. Tak kurasakan aliran darah beredar dalam tubuhku. Hatiku sakit menerima akhir dari kenyataan yang sebenarnya. Pikiranku terus melayang mengingat seluruh rangkaian kejadian yang telah kualami. Tak kusangka, akhir dari semua ini membuat hatiku terasa teriris.
“Ya Allah, kenapa semuanya menjadi seperti ini? Berikanlah kepada hamba kekuatan untuk melewati semua ini dengan baik.”
Dengan lirih aku hanya dapat mengadu kepada Allah. Menyampaikan  segala gundah gulana di hatiku. Tapi, aku percaya. Ini adalah jalan terbaik yang telah kutempuh. Allah telah memberikan yang terbaik untukku. Tanpa sadar, kelenjar air mata di kelopak mata mulai merasakan impuls listrik dari rangsangan stimulus dari hatiku yang terdalam. Air mataku mulai mengucur deras menuruni bagian dagu wajahku. Sakit di hati membuat diriku terus terisak duduk sendiri di samping  jendela bus yang kunaiki menuju Bandung.
***
Indah mempesona. Hanya ada dua kata terucap atas apa yang kupandang. Kebun-kebun teh hijau menghampar luas di segala penjuru. Desiran Angin putih menyelisik berbagai bentuk kehidupan sepanjang mata memandang. Kesejukannya membuat diri ini merasa tenang ketika menghirupnya. Inilah salah satu bioma dengan segala organisasi kehidupan di dalamnya untuk keseimbangan ekosistem yang kokoh. Keseimbangan sempurna yang diciptakan sang Khaliq untuk kebahagiaan seluruh organisme yang ada. Seperti kebahagiaan diriku saat ini.
Ini adalah hari bersejarah untukku. Dimana ada kebahagiaan besar yang aku dapatkan. Dengan segala yang kumiliki dari potensi diri yang terus berkembang dalam impianku. Aku selalu terus berkeinginan mendapatkan yang lebih tinggi. Tidak akan pernah puas atas apa yang Allah berikan dan bersyukur kepadaNya untuk mendapatkan yang lebih baik. Dan aku pun bisa mendapatkan semua itu jika dapat terus berusaha menjadi orang yang ikhlas.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepadaku impian yang ingin kuraih. Aku berhasil meraih apa yang kuharapkan. Mahasiswa terbaik Nasional dengan penghargaan dari presiden secara langsung. Berikut dengan pengakuan dari ahli Genetika terkemuka Dunia Dr. Kazuo Murakami terhadap skripsi yang kutulis tentang perkembangan genetika mikrobiologi. Dengan begitu secara langsung aku mendapatkan beasiswa pasca sarjana di Harvard University..
Suasana masjid sunyi dengan tenang. Diriku termenung terduduk di depan teras masjid memandangi perkebunan teh yang luas memikirkan berbagai rangkaian jejakku di ITB. Masa 4 tahun kujalani bersama teman-teman dalam ikatan ukhuwah yang kuat. Dengan mereka semua telah kualami berbagai kejadian dan pengalaman yang mengharukan. Salah satunya adalah ceritaku ini yang membuatku mengerti bagaimana cinta bekerja dalam kehidupan manusia.
***
“Hey, jangan melamun!”, hentak Robbani kepadaku sehingga membuat pikiranku buyar. Karena hentakkannya, agar-agar yang kupegang  jatuh dari atas tanganku. Padahal kami sudah susah payah membuatnya sendiri dari bahan dasar ganggang merah Eucheuma Spinosum.
“Yah, jadi jatuh itu agarnya”, keluhku.
“Hahaha… makanya siapa suruh melamun tidak jelas sambil menatap langit seperti itu. Toh yang ada hanya kegelapan malam dengan sinar bulan yang belum sempurna purnama.”
Itu pasti kebiasaan Robbani yang tak bisa dihilangkan. Selalu berkomentar panjang ketika melihat teman bicaranya melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Padahal, bisa saja temannya itu melakukannya karena ada sesuatu yang lain. Tapi, tidak seperti biasanya ia menanyakan perihalku tentang hal ini.
“Yah..jadi makin diam. Ada apa sebenarnya yang membuat Antum menjadi seperti sekarang akhir-akhir ini?”, tanya Robbani kepadaku.
Walaupun perangainya seperti itu, dia memiliki hati yang lembut dimana hampir semua warga kampus menyukainya. Dia selalu perhatian melihat seluruh perilaku teman-temannya. Inilah yang dapat menjadikan diriku selalu percaya padanya menceritakan seluruh isi hatiku.
“Akhi, Antum pasti masih ingat. Ketika saat kita melakukan riset penelitian tentang penyakit AIDS. Dimana dalam riset itu kita berhasil menguak tentang asal usul virus HIV yang menyebabkan sistem imunitas tubuh menjadi turun drastis sehingga banyak komplikasi penyakit lain yang diderita pasien AIDS.
Dalam hal ini ada sebuah konspirasi kesehatan besar bahwa sebenarnya AIDS bukan berasal dari perbuatan homoseksual yang selama ini diduga kuat berasal dari kera Afrika yang telah mengalami mutasi. AIDS adalah plague yang dibentuk di laboratorium virus dengan mencampur genom sapi ternak dengan virus domba. Dan kita sudah mengetahui dengan jelas bahwa virus HIV ini diproduksi dan dikembangkan untuk disebarluaskan ke masyarakat dunia agar menimbulkan pandemi virus.”
“Ya, dalam studi kasus di New York juga ditemukan bahwa strain virus hepatitis B sama dengan pola pasien pengidap AIDS. Dan kita pun tahu? Ternyata salah satu perusahaan farmasi besar Dunia yang berbasis Internasional juga terlibat menimbulkan pandemi virus dengan ditemukannya vaksin hepatitis yang terkontaminasi oleh virus AIDS.”
Robbani meneruskan pernyataan tentang AIDS itu dengan pemaparan yang menakjubkan. Itulah kenapa kami sering diberikan kesempatan mengisi seminar karena argumentasi hebat dari kami. Dan kau tahu, Robbani pernah sekali mengatakan bahwa dia dan aku adalah dua orang partner sekaligus rival yang takkan pernah berpisah.
“Jadi, kenapa kau seperti orang yang terlihat selalu murung berharap sesuatu yang orang lain tak tahu?”
Aku tersentak kaget mendengar perkataannya. Bagaimana tidak. Robbani mengetahui tentang isi hatiku yang selalu berharap kepada seseorang yang sangat istimewa bagiku. Aku harus menumpahkan isi hatiku ini dengan sebaik-baiknya.
Pikiranku kemudian mulai menerawang tentang sosok perempuan mempesona dan sangat kukagumi. Dia adalah lentera pertama hatiku yang menerangi dengan cinta. Sosok perempuan yang sangat lembut hatinya dengan semangat membara dalam memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Dan tahukah kau?
Senyuman pada wajahnya itu benar-benar membuat dirinya menjadi lebih cantik dan bercahaya. Itulah kesanku terhadap dirinya saat melihat dirinya pertama kali.
Pertemuan pertama dengan sosok itu terjadi ketika ia menjadi pembicara saat seminar hasil riset penelitian penyakit AIDS. Sosok perempuan enerjik dengan balutan jilbab putih bersih dengan jubah berwarna biru muda . Aku sangat kagum sekaligus terpesona dengan sosok itu. Seperti melihat bidadari surga yang cantik jelita. Apalagi setelah mendengar dari para ikhwan akhwat lain yang sangat terkesan dengan kepribadian perempuan itu. Aku pun tahu. Sosok itu adalah perempuan yang dalam pandanganku  sempurna sesuai dengan harapanku. Karena itulah aliran deras cinta dalam relung hatiku muncul dari Allah kepada dirinya.
Setelah aku menceritakan segala isi hatiku kepada Robbani dengan polosnya, Robbani hanya tersenyum dengan wajah yang bercahaya. Wajah yang kembali mengingatkan diriku tentang sosok perempuan itu yang memancarkan kebahagiaan saat dirinya tersenyum.
“Akhi, tahukah kau? Bahwa sebenarnya inilah yang kunantikan sejak bertemu denganmu. Aku memandangmu sebagai ikhwan dengan figur seorang teladan. Seorang ikhwan yang pada dirinya terpancar cahaya kebaikan. Cahaya itu dapat menjadikan orang yang melihatnya kembali teringat kepada Allah. Pelita yang menerangi hati dari kegelapan. Hingga membuat mata air keluhuran mengalir dengan deras ke seluruh jiwa raga menuju ketaqwaan kepada Allah.”
Robbani berkata dengan sangat terbuka sekali. Kejujurannya dalam berkata hingga genggaman tangannya di lenganku yang mencengkeram keras dengan kelembutan membuat diriku merasa terharu.. Robbani, kau adalah sahabat terbaikku. Mulutku tak bisa berkata-kata apalagi setelah mendengar pernyataannya itu.
“Akhi, karena itu aku sangat berharap kepada Allah agar kalian dipertemukan dalam ikatan cinta yang kuat. Dua orang insan yang saling mencintai akan menjalani kehidupan bersama dalam keridhaan ilaahi.
Akhi, Tahukah Antum bahwa sebenarnya dia juga sangat mencintaimu. Dia selalu menjaga cintanya kepadamu dalam naungan cinta Allah. Dia juga selalu memperhatikanmu untuk menjadi motivasi bagi dirinya agar menjadi lebih baik. Sama persis sepertimu. Kalian mempunyai cara yang sama dalam menjalin cinta kalian masing-masing untuk menjadi lebih baik. Dan tahukah Antum bahwa aku adalah adik sepupu dari sosok perempuan yang kau cintai.”
Tiba-tiba saja pelupuk mataku telah terpenuhi oleh air mata. Tetes demi tetes turun dengan derasnya hingga membasahi pipiku. Tanpa sadar tubuhku pun memeluk sahabatku ini dengan erat. Aku sangat terharu mendengar pengakuannya itu. Perasaanku berkecamuk antara kaget, takut, bimbang dan juga bahagia.. Kebahagiaan yang kurasakan seperti salju yang turun pada saat musim panas berlangsung. Bahagia karena harapanku selama ini telah benar-benar Allah wujudkan melalui pengakuan Robbani barusan. Inilah jalan cinta yang hakiki dalam menempuh jalan ketaqwaan kepada Allah Taala.
Hariku untuk selanjutnya sangat berbeda dari seperti biasanya. Sekarang ini mata air keluhuran dalam relung hatiku menghiasi setiap derap langkah kehidupan yang memancarkan energi positif. Ini adalah kekuatan cinta yang memberikan pemberdayaan menuju titik perubahan. Dengan kemampuan itulah seorang pecinta sejati terus berusaha agar cintanya tak kandas di tengah jalan. Seperti kata Quddamah bahwa jatuh cinta adalah peristiwa paling penting dalam sejarah kepribadian seseorang. Mengubah seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit jadi dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis, yang kasar jadi lembut. Dan cinta ini kepada sosok perempuan itu merupakan pengejawantahan cinta tertinggi nan hakiki kepada Allah.
Raihan, teman dekatku selain Robbani. Setelah mengetahui perihal tentang diriku terus berkomentar banyak sekali. Salah satunya adalah perbedaan umurku dengan sosok perempuan itu.. Ya, aku memang lebih muda 10 bulan dengan dirinya. Tapi, ini bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Aku menginginkan seseorang yang dapat menjadi pendampingku seperti Khadijah RA. istri Rasulullah saw. Seorang pendamping hidup dalam mengemban amanah risalah Islam yang dipegang suaminya di saat sedih dan senang. Seperti peristiwa turunnya wahyu pertama kali kepada Rasulullah saw. Saat itu, Rasulullah sungguh merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang besar. Khadijah yang penuh dengan rasa kasih sayang nan lembut hatinya adalah tempat beliau melimpahkan segala perasaan hati yang besar itu untuk mendapatkan rasa tenteram dan damai. Saat pulang dari gua hira itu Khadijah berkata kepada beliau,
“Wahai putra pamanku. Bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia Yang memegang hidup Khadijah. Aku berharap kiranya engkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemooh kau; sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu dan menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar.” Khadijah adalah seorang istri yang sangat baik tutur perkataannya.
***
Hari mulai beranjak senja. Pemandangan puncak semakin indah dengan hiasan lazuardi langit yang menawan. Basuhan wudhu membuat kesegaran yang berlebih di puncak ini. Apalagi setelah itu mendirikan shalat Ashar berjamaah dengan teman-teman kampus. Lengkaplah kebahagiaanku saat ini dalam mengenang seluruh kejadian bersama  teman-teman yang tak terlupakan selama 4 tahun di ITB. Dan sampai saat ini aku masih terus akan bercerita tentang kenanganku ini.
Diriku hanya bisa tersenyum mengingat kenangan indah yang takkan pernah kulupakan itu. Saat itu aku berpikir itu adalah jalan terbaik yang diberikan Allah kepadaku. Karena aku sangat berharap, agar Allah menjadikan sosok perempuan yang kucintai sebagai seseorang yang mendampingi hidupku. Dan  aku pun juga merasakan kebersamaanku dengan Allah seperti sangat dekat sekali dalam pengawasan dan dukunganNya. Ya, saat itu aku sangat berharap kepada Allah. Tapi, Allah masih berkehendak lain.
***
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh…
Maha  suci  Allah. Semua penciptaannya yang indah ini hanya dapat kita nikmati atas kehendak dan cintaNya Yang Maha Agung. Kehidupan yang ada dunia ini juga adalah karunia Allah kepada makhluk-makhluk cipataanNya. Dari kehidupan kecil uniseluler  yang tak terlihat hingga kehidupan besar multiseluler yang selalu terlihat dengan sempurna. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kehidupan dengan yang kompleks ini sehingga dapat terus mengecap manisnya ukhuwah islamiyah di antara kita semua.
Ya Rabb, limpahkanlah selalu shalawat dan salam  kepada manusia terpilih yang selalu dijaga olehMu. Seseorang yang telah berjasa dalam menyampaikan risalah Islam yang indah ini dengan baik. Seorang khotmul anbiyaa yang berhasil menerangi dunia dengan cahaya agamaMu  dari kegelapan jahiliyyah yang menyesatkan. Dialah Nabi besar Muhammad saw yang selalu kami rindukan untuk bertemu dengannya di surga kelak. Allahumma Aamiin.
“Dan diantara  manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapaun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab  (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azabNya.” 1
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Di manakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku”  2
Kehidupan kan menjadi indah manakala kita selalu menghiasi diri dengan keikhlasan penuh cinta. Cinta akan selalu mengantarkan kita pada kebahagiaan yang haqiqi jika dalam implementasi cinta kita tertuju pada Allah. Selalu mengharapkan  ridha dan cinta Ilaahi. Dengan begitu Allah kan memberikan naunganNya kepada kita semua apabila saling mencintai karena keagunganNya.
Akhi, semoga Allah memberikan perlindunganNya selalu kepadamu.
Yang paling utama adalah kuucapkan banyak terima kasih kepadamu.
Jazakallah khairan jazaa..
Karena Allah telah menjadikan kau sebagai seseorang yang telah memberikanku sebuah pelajaran terindah dalam hidupku akan arti yang haqiqi dari cinta.
Sepanjang perjalanan hidupku inilah ku bisa mendapatkan kebahagiaan cinta yang sesungguhnya saat melihat dirimu.
Kau seperti pelita cahaya yang menerangi jalan hidupku.
Memberikan cinta dengan penuh ketulusan.
Hingga sebuah motivasi besar keluar melonjak dalam  diri.
Untuk bergerak pada titik perubahan yang menyeluruh
Mencintai karena Allah Ta’aala.
Semoga Allah terus selalu menjaga hati orang-orang beriman.
Salah satu tolak ukur tingkatan keimanan seseorang ialah rasa saling mencintainya. Ia mencintai saudaranya karena Allah. Tak lain hanya untuk mendapatkan naunganNya di akhirat kelak. Ukhuwah islamiyah selalu ia jaga dengan semua saudara perjuangannya. Ia memiliki prinsip hidup yang jelas tertuju pada Allah. Seluruh saudaranya memandang dirinya sebagai seorang figur teladan yang patut diikuti. Itu karena ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia adalah seorang ikhwan yang rendah hati  menempati ruang khusus di relung hatiku.
Dalam sepatah kalimat ini ku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Walaupun hati seperti tersayat tak ingin menyampaikan. Tapi, ini harus kusampaikan kepadamu sebagai wujud rasa cintaku kepada Allah melalui dirimu. Sebelum itu perkenankanlah ku meminta maaf  atas semua kesalahan diriku dan Robbani kepadamu. Semoga Allah melimpahkan ampunanNya untuk kita semua.
Pekan ini insya Allah ku kan berangkat  menuju Turki. Semata-mata perjalanan jauh ini kulakukan untuk terus melanjutkan jihad dalam menuntut ilmu. Selalu berharap mendapatkan tempat yang mulia di sisi para Syuhada. Hanya dengan ilmu kita dapat mudah mendapatkan sesuatu yang tak bisa kita dapatkan sebelumnya dan menjadi lebih mulia dengan perlindungan malaikat yang senang pada orang-orang yang berilmu.
Dalam kesempatan ini ku hanya bisa mengucapkan banyak permintaan maaf. Aku akan mulai menetap di Turki bersama keluarga tercinta. Dan ini yang harus kusampaikan. Insya Allah di sana ku kan menikah dengan seorang anak teman lama ayahandaku. Pernikahan itu harus kulaksanakan karena itu merupakan wasiat terakhir ayahanda.
Beliau berkata bahwa seseorang itu adalah orang yang paling cocok untukku. Aku mempercayainya karena ku sangat mencintai ayahanda yang telah meninggalkan kami.
Semoga engkau mendapatkan wanita shalihah yang jauh lebih baik mendampingimu.
Terima kasih kuucapkan sebanyaknya karena kau telah menjadi salah satu seseorang yang menghiasi kebahagiaan hidupku.
Jazakallah khairan katsiiran ya akhi…
Uhibbuka fillah…
Ukhtuka al mahbuub
“Ya Allah, kenapa akhir dari semuanya menjadi seperti ini? Berikanlah kepada hamba kekuatan untuk melewati semua ini dengan baik. Jadikanlah ini semua sebagai pelajaran terindah bagiku, Ya Rabb.”
Aku masih terus menangis dengan sesenggukan. Aku masih belum percaya atas apa yang kubaca dari lembaran kertas yang sedang kupegang. Tapi, ini semua memang telah terjadi atas ketentuan Allah. Walaupun diriku belum bisa menerima atas kenyataan yang terjadi. Aku hanya bisa menangis dan terharu membaca surat dari sosok perempuan yang kucintai dan dicintai olehnya.
Bis yang kunaiki akhirnya telah tiba di Bandung. Kulangkahkan kakiku dengan lemas keluar dari bis menuju masjid terdekat. Sejak pulang dari Bogor aku belum sempat menunaikan shalat dzuhur. Aku ingin lebih mendekatkan diri pada Allah untuk bisa mendapatkan hikmah yang akan terus mengingatkanku untuk kedepannya.
Dalam hatiku masih merasakan betapa sesaknya perasaanku setelah membaca surat dari sosok perempuan itu. Surat itu kuterima ketika masih berada di Bogor mengunjungi keluarga untuk bersilaturahim. Tak disangka surat itu sebenarnya telah ditulis sejak sebulan lalu ketika ia wisuda SI angkatan 2010. Robbani baru mengirimkannya ketika sosok perempuan itu telah pergi menuju Turki. Tapi, aku yakin Robbani melakukan itu semua untuk kebaikan kami bertiga.
***
Senyuman pada wajahku semakin mengembang mengingat akhir dari ceritaku ini. Itu adalah salah satu jejak kehidupan yang membahagiakan. Memberikan pelajaran berharga bagiku bagaimana cinta bekerja dalam kehidupan manusia. Cinta selalu berawal dan berakhir pada Allah. Karena itulah kehidupan pula dari awal hingga akhir dapat berjalan dengan seimbang dan berkesinambungan karena kehendak dan cintaNya. Itulah motif Allah dalam menjalankan pergerakan kehidupan ini. Karena hanya dengan cinta kehidupan kita tercermin dengan kebenaran.
Mencintai merupakan pekerjaan orang-orang yang kuat. Pecinta sejati yang dapat merefleksikan dirinya dalam penumbuhan kepribadian. Karena mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan kepribadian yang kuat. Maka pecinta sejati hanya mengenal bagaimana ia bisa terus menumbuhkan kepribadiannya dalam mencintai kekasih yang dicintainya.
Cinta dan kepribadian merupakan dua kata yang sama-sama saling tumbuh dan berkembang. Seorang pecinta sejati tahu bahwa mencintai adalah pekerjaan jiwa dalam mengatur gagasan, emosi dan tindakan. Dia tahu mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan keputusan yang besar. Karena mencintai itu adalah bagaimana kita dapat memberi sesuatu kepada kekasih yang kita cintai.
Hakikat cinta hanya bagaimana kita memberi pada kekasih yang kita cintai. Memberikan dengan penuh ketulusan. Bagaimana kita dapat selalu memperhatikan dirinya dalam penumbuhan dirinya. Memberikan semangat pelayanan dalam penumbuhan kepribadian dirinya. Merawat dengan kebajikan di setiap aktivitas kehidupannya. Dan melindungi dengan keberanian agar kekasih yang kita cintai dapat selalu tenang dan bergantung dalam kebersamaan dengan diri kita.
Sayap cinta yang tak pernah patah. Hanya seorang pecinta sejati yang tak pernah mematahkan sayap cintanya. Karena kasih yang tak sampai tak pernah menyurutkan rasa mencintai dirinya kepada orang yang dikasihi. Kesempatan itu pasti kan datang kembali. Memberikan yang terbaik untuk kita dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung ini. Maka pecinta sejati selamanya hanya berkata, “Apa yang akan kuberikan?”. Tentang ‘siapa’ yang akan kita berikan itu menjadi sekunder. Karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita jika kita mencintai karena keagunganNya.
Kegelapan mulai menyelimuti senja hari yang indah ini. Kulangkahkan kakiku menuju pintu keluar masjid. Aku tetap percaya. Sosok perempuan itu pun turut bahagia dengan kekasih hidupnya sekarang. Dan aku pun selalu percaya. Allah pasti akan  memberikan kekasih terbaik untukku dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung. Cinta mencintai karena kebesaranNya untuk mendapatkan naunganNya kelak di hari kiamat nanti.
Kupu-kupu itu terus terbang dengan eloknya. Pesona Sasakia charondra yang dipancarkan dari sayap hitam dengan corak ungu itu tidak dapat luput dari pandangan. Ia terus terbang mencari kekasih dirinya yang tak lain adalah kuncup bunga yang mekar menunggu kedatangan dirinya. Kupu-kupu itu pun tahu. Bahwa dia dapat hidup dengan kehendak dan cintaNya. Dia tak pernah mematahkan sayapnya walaupun tak mendapatkan apapun dari kuncup bunga yang ia kunjungi. Karena sayap cinta takkan pernah patah.
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenis-jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh , pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” 3
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu), bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” 4
Catatan kaki:
1. Al-Baqoroh : 165
2. H.R. Muslim
3. Ar-Ruum : 21
4. An-Nuur : 26

Di Balik Rasa Sakit Pasti ada hikmah

Ada pepatah yang mengatakan " Kesehatan lebih mahal dari uang ". Dan sekarang istilah itu begitu mengena bagiku. Rasa sakit yang tak kunjung usai membuatku harus benar - benar menghargai kesehatan dan menjaga kebersihan. Terkadang juga masi terselip kekhilafan dalam hati, dengan selalu bertanya " Mengapa Tuhan memberiku sakit, apa Tuhan tega dan menginginkan aku jadi sakit " tapi kini setelah aku mencari hikmah - hikmah di balik sakit saya itu, saya sekarang tersadar bahwa Tuhan sebenarnya menyayangi umatnya. Berikut saya lampirkan hikmah dari sakit :

1. Mendidik dan menyucikan jiwa dari keburukan.

Allah Ta'ala berfirman, artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)

Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Imam al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melain-kan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”

Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” Sebagian ulama salaf berkata, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat.

Itu merupakan balasan dari sakit yang diderita sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan). At Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir secara marfu’, ”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dicabik-cabik ketika di dunia karena iri melihat pahala orang-orang yang tertimpa cobaan.”

3. Allah dekat dengan orang sakit.

Dalam hadits qudsi Allah berfirman: ”Wahai manusia, si fulan hamba-Ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapati-Ku di sisinya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

4. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba.

Sebagaimana dituturkan, bahwa kalau seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.

Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.”

Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).”

5. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah.

Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam surat Fushilat ayat 51 Allah berfirman, artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.”

Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub 'Alaihis Salam yang berdoa, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)

6. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.

Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan. Amat banyak hamba yang setelah di timpa sakit ia mau memulai bertanya persoalan agamanya, mulai mengerjakan shalat dan berbuat kebaikan, yang kesemua itu tak pernah ia lakukan sebelum menderita sakit. Maka sakit yang dapat memunculkan ketaatan-ketaatan pada hakekatnya merupakan kenikmatan baginya.

7. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala.

Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Maka apakah pantas baginya menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama manusia?

8. Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah.

Harapan atau raja’ merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi pada penderita sakit yang telah sekian lama berobat kesana kemari namun tak kunjung sembuh. Maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata, sehingga ia mengadu: “Ya Allah tak ada lagi harapan untuk sembuhnya penyakit ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah raja’ ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis.

9. Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah n bersabda, ”Barang siapa yang dikehen-daki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.

10. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.

Meskipun ia tidak lagi dapat melakukannya atau dapat melakukan namun tidak dengan sem-purna. Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, ”Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintah-kan kepada para malaikat untuk menjaganya, Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hambaKu siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu.”

11. Sakit dapat menghantarkan ke manzilah (kedudukan) tertentu di Surga.

Terkadang seorang hamba memiliki manzilah di Surga, akan tetapi amalnya tidak dapat mengantarkannya ke sana maka Allah menimpakan kepadanya berbagai ujian secara bertubi-tubi sehingga sampailah ia kepada manzilah tadi, sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Hibban dari Abu Hurairah.

12. Dengan sakit akan diketahui besarnya makna sehat.


Jika seseorang selalu dalam keadaan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba sakit, ia ingin agar bisa segera pulih sebagaimana kondisi semula ketika sehat, sebab setelah sakit itulah ia akan tahu apa artinya sehat.

Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang sakit maka tentu masih ada orang lain yang lebih parah, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat sakit yang diderita dengan nikmat yang telah diterima dan dengan memikirkan faedah dan manfaat dari sakitnya. Dalam urusan agama seseorang harus memandang yang diatasnya agar tidak merasa bahwa dirinyalah orang yang terbaik, sedang dalam urusan dunia ia harus memandang orang yang ada di bawahnya agar menimbulkan rasa syukur dan melahirkan pujian kepada Allah.

13. Bagi seorang hamba (muslim) sakit merupakan rahmat bukan siksa.

Firman Allah, artinya. “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Menge-tahui.” (QS. an Nisaa:147)

Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengenal Allah dan hikmahNya, meskipun demikian Allah tetap menyayanginya karena itu semua disebabkan ketidak tahuan, kelemahan dan kekurangannya.

(Dari nasyrah Darul Wathan, Min fawaidil maradh. Subakir Ahmad)
Dari Buletin Al-Sofwah

Susahnya Mencari Uang

Pasti temen - temen sudah tidak asing dengan istilah itu " Susahnya Mencari Uang ". Belum genap satu bulan dan sekarang masih pertengahan bulan, tapi uang jajanku sudah habis. Rasanya kayak mati gaya kalau nggak ada uang, mau ngapain harus pikir - pikir. Mau beli ini dan itu takut nggak cukup sampai akhir bulan.
Jika di teliti lagi, bulan ini memang tak seperti bulan - bulan biasanya. Banyak sekali kebutuhan yang datang tak terduga. contohnya : servis sepeda dan segala pernak perniknya, ngasi kado buat buat temen yang nikahan, anak temen yang sunatan dan bahkan di bulan ini aku tertimpa sakit. Jadi lengkap sudah segala penyebab kehabisan uang ku secara mendadak.hehehehe...tapi aku nggak boleh nggak semangat.

Yang sekarang aku pikirkan adalah gimana caranya agar aku ada uang buat nanti akhir bulan. Mau minta ama ortu kayaknya aku uda gede jadi agak sungkan harus ngerepotin mereka. karena kan seharusnya aku lebih bisa bantu mereka. " Maafkan aku ya eMak " mungkin kalau ada rizki yang lebih aku akan membantu.
Cari sambilan kerja, tapi kerja apa...?? orang saya kan pulang kerjanya pasti malam. Sampai rumah uda capek, jadi gimana mau cari sambilan. Hemmmmmm.......Pikir....Pikir....Pikir....
Ooo ya....Mungkin aku pinjem aja tuh uang ama temenku....dengan jaminan gajian bulan depan akan aku ganti. Semoga temenku bersedia meminjamkannya.
Sampai saat ini aku pun masih terus berpikir. ternyata cari uang tu susah. bener - bener susah. aku sampai nggak habis pikir, dulu waktu aku kecil begitu ngotot banget nyuruh ortu ku untuk beli'in maenan. tapi sekarang tau dah gimana susahnya mencari yang namanya uang. Sekali lagi " Maafkan aku ya eMak"



Ada Kiai Di Kereta

Saya bingung harus memulai cerita dari mana, karena saya sendiri masih belum lihai dalam merangkai sebuah kalimat untuk menjadi paragraf yang menarik, ya itung - itung belajar menulis meskipun mungkin tidak ada darah penulis yang mengalir dari nenek moyangku...hehehehe..
 Pengalaman itu saya alami ketika menempuh perjalanan Banyuwangi - Jember menaiki kereta api. Seperti penumpang lainya, setiap menaiki kereta tersebut saya harus rela berdesak - desakan dan bahkan harus bersabar demi mendapat tempat duduk. Apalagi harus ikhlas menghirup bau keringat yang tak sedap dari para penumpang yang lain . Haaah rasanya makin mual saja perut ini. Dan yang paling bikin gregetan saat para pedagan asongan yang mondar - mandir menjajakan barang bawaanya. Tak jarang, kaki terinjak ketika mereka lewat.Ya maklum lah namanya juga kereta ekonomi. meskipun jalannya lambat yang penting murah dan bisa sampai di tempat tujuan.
Mungkin itu yang mereka pikirkan, sama sepertiku. hehehehe.
Baru sampai beberapa stasiun keretanya uda penuh oleh penumpang. Sehingga mereka yang nunggu mulai pagi di staisun harus menerima kekecewaan karena tidak dapat masuk menaiki kereta.
Untung saya sudah masuk....Alhamdulilah.
Dan saya pun sudah mendapatkan tempat duduk.
Upps kok nggak nyambung sama judulnya. Tenang abis ini aku lanjutkan.
Masih dalam kondisi desak - desakan, terdengar sedikit keributan dari arah depan. Salah satu penumpang ribut mempermasalahkan tempat duduk, bagi saya hal itu biasa karena semua penumpang ingin mendapatkan tempat duduk.
Setelah berjalan beberapa menit, keributan tak kunjung usai. sehingga saya pun tertarik untuk menengok apa yang sedang terjadi. Terlihat dua orang lelaki yang memakai songkok sedang menjelaskan dan memohon kepada penumpang yang sedang duduk, untuk bisa berbagi tempat.
Penumpang yang sedang duduk tetap ngotot tidak akan membagi sedikit tempat duduknya untuk lelaki tersebut.
Lelaki bersongkok berkata " Pak kita kan sama - sama membeli tiket, jadi saya mohon untuk berbagi tempat duduk, anak bapak yang duduk disebelah bapak mungkin bisa duduk dipangkuan bapak.
" Ya enggak bisa pak, anak saya juga beli tiket. Jangan dikira gratis, jadi siapa yang cepat dia yang dapat" Jawab lelaki yang sedang duduk dengan agak sedikit emosi.
Wuiih kayak kuis aja " Pikirku.
Mendengar jawaban tersebut, Lelaki bersongkok pun memilih diam dari pada harus bersitegang di tengah - tengah penumpang yang padat.
Meskipun demikian, lelaki bersongkok tidak bisa menyembunyikan raut kekecawaanya. Lelaki yang duduk asyik dengan posisinya. Mungkin dia merasa sudah menang karena mendapat tempat duduk lebih awal dan berhasil membuat lelaki bersongkok diam tak bersuara.
Seiring berjalanya waktu, kereta pun berjalan jauh dari stasiun awal.
Beda yang duduk Beda juga yang berdiri. perjalanan satu jam terasa tidak begitu lama bagi mereka yang mendapatkan tempat duduk, tapi beda lagi yang bagi penumpang yang berdiri.
Tak lama kemudian datang seseorang lelaki yang berjalan kearah lelaki bersongkok, dengan wajah yang berseri lelaki itu pun segera bersalaman dengan lelaki bersongkok. Dengan mimik muka yang senang dan nada suara yang halus lelaki itu mulai membuka percakapan
" Pak Yai mau kemana ?
Mendengar percakapan tersebut lelaki yang tadi bersitegang dengan lelaki bersongkok langsung kaget dan merasa sedikit malu. mukanya sedikit merah dan menjadi salah tingkah.
Hemm...pelajaran yang sangat berharga bagiku. setidaknya rasa kesopanan pun harus tetap dijaga kepada siapa pun, meskipun kita tidak mengenal sebelumnya orang tersebut.
Dengan muka yang sedikit malu akhirnya lelaki tersebut mempersilahkan kepada lelaki yang bersongkok untuk duduk di sebelahnya. sedikit basa basi dia meminta maaf dan akan segera turun di stasiun terdekat.

Jawaban Sang Ustad

Rasa tidak tenang kian memuncak, sebelum saya mengetahui apakah saya memang benar atau salah. akhirnya aku putuskan pada suatu malam untuk menanyakan pada sang ustad. Dia begitu dekat denganku, sangking dekatnya aku hanya memanggil dia dengan julukan "Cak / Kakak " jadi aku tidak begitu sungkan untuk menceritakan semua apa yang sebenarnya aku alami, yang secara langsung telah membuat hari hari ku tidak tenang.
Rumah sang ustad tidak begitu jauh dari tempat tinggalku, hanya berjalan kaki beberapa menit tibalah aku dirumah beliau. Aku juga tidak begitu asing dengan tempat tinggal beliau, karena dulu sebelum bekerja aku sering ikut membantu beliau untuk mengajar anak - anak TPQ mengaji. Sehingga rasa persaudaraan yang begitu dekat mungkin bisa lebih memberiku peluang untuk bertanya banyak dan mendapat jawaban yang benar - benar sesuai syariat agama.
Satu pertanyaan telah saya utarakan, dan satu jawaban telah aku dapatkan.
Mengenai Dosa atau tidakkah pekerjaan yang saya tekuni beliau memberi jawaban " Kewajiban kamu sebagai karyawan adalah mematuhi apa yang diperintahkan oleh boss, jadi kalau urusan dengan PT itu sudah menjadi urusan boss sendiri"
Sambil menarik napas dalam dalam aku berucap "Alhamdulilah"
Sedikit banyak sudah memberi cahaya dan harapan.
Terima kasih Cak.

Ketika Hati Mulai Bertanya

 Tak terasa sudah dua tahun aku bekerja di tempat ini.Suka dan duka telah aku rasakan ketika pertama kali aku berniat untuk bergabung menjadi karyawan. "Sulit" , itulah kata pertama yang aku rasakan pada saat itu, awalnya semua terasa baru dan menyenangkan ketika berkenalan dengan teman - teman baru. Hari demi hari, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan tibalah pada saat ini, saat dimana aku mulai merasakan hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Gambaran dunia kerja yang selalu aktif bekerja sama, jujur dan religius ternyata tak ku temukan disini, yang ada hanya ke egoisan, amarah, kebohongan dan ketidakadilan.
Saat pertama kali di beri tugas aku sangat taat menjalaninya, bahkan aku sangat takut jika berbuat kesalahan sedikitpun. Satu persatu semua transaksi aku masukkan sesuai data yang aku dapatkan dari lapangan. Tak taunya ternyata apa yang aku lakukan justru salah dan harus merevisinya.
"Bingung" itu yang menjadi pertanyaanku pada saat itu. Lantas aku bertanya " Kok bisa kerjaan saya salah ? padahal kan sudah sesuai dengan data yang saya dapatkan". Dan pada saat itu juga aku pun sedikit terkejut ketika aku mendapat jawaban " Data itu harus diolah terlebih dahulu sebelum kamu masukkan " dalam artian aku harus menambah jumlah transaksi lebih banyak dari data yang asli.
Aku pun terdiam sejenak. Bingung dengan apa yang saya pikirkan, akhirnya akupun terus melanjutkan pekerjaan itu. dalam hati aku berkata " Ah mungkin memang begini cara kerjanya ".
Tidak hanya diam disitu, keesokan harinya aku mulai mencari info tentang sistem pengerjaan laporan tersebut. Karena memang sungguh tidak masuk akal.
Titik terang mulai muncul ketika aku mendapat arahan agar tidak memberihukan sistem pengerjaan tersebut pada PT yang kami ajak kerja sama.Berbagai macam dugaan dan persepsi bermunculan di benakku. Dan pada akhirnya terbuat sebuah kesimpulan " Ternyata Data Tersebut Palsu dan Harus di Manipulasi sebelum dikirim kepada PT yang terkait ".
Hemmmm.......Bingung...Bingung...Bingung...
Kalau demikian berarti sama saja saya telah berbohong dan menyembuyikan keaslian data..

Astagfirulloh Al Adzim...
Lantas apakah gaji yang saya dapatkan itu halal ??????